Tips Makanan Asia Lainnya: Mengolah Sawi Jadi Santapan Maknyuss

Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:

Sawi putih dan sawi hijau yang mudah didapat ternyata bisa jadi sajian lezat. Bukan hanya sekedar pelengkap sup atau tumisan, dengan sedikit trik, sawi bisa jadi olahan yang sarat gizi dan enak pula. Apa saja variasi olahannya? Apa rahasia mengolah sawi agar tak beraroma tajam? Jenis Sawi: Sawi tergolong sayuran yang mudah didapat dan harganya relatif murah. Di pasar ada beragam jenis sawi, sawi sendok (bok choy), sawi putih (pek cai), sawi hijau bertangkai putih (pak choi) dan sawi hijau biasa (chai sim). Umumnya jenis-jenis sawi ini dipakai sebagai tumisan, pelengkap sup atau sayuran berkuah. Memilih: Karena berdaun lunak, sawi tergolong sayuran yang mudah busuk. Beli sebanyak yang diperlukan saja. Jika akan disimpan dalam lemari es, sebaiknya sawi jangan dicuci. Bungkus sawi dengan kantong plastik atau kertas bersih dan simpan dalam lemari es. Usahakan agar tidak terkena tetesan air, karena sawi mudah rusak atau busuk jika terkena air. Mengolah: Aroma sulfur yang tajam merupakan ciri utama sawi. Karena itu saat mengolah sawi, usahakan selalu memakai api besar sehingga suhu panas membuat sawi tidak mengeluarkan banyak air (sehingga tidak banyak sulfur yang larut) dan tetap renyah. Jangan terlalu lama merebus atau mengolah sawi karena daun sawi akan terlalu lunak dan aroma sulfurnya lebih tajam. Variasi Olahan: Kecuali sebagai pelengkap sup dan tumisan, sawi juga enak dibuat acar. Misalnya sawi putih (pet sai) yang diolah menjadi acar (kimchi), diberi isi dan digulung atau diiris halus dan disajikan sebagai salad. Seperti umumnya sayuran, vitamin dan mineral dalam sawi mudah larut dalam air dan hilang saat terkena panas. Karena itu olah sawi sedekat mungkin dengan saat bersantap. Kecuali melindungi vitamin dan mineral, rasa sawi juga akan lebih renyah dan segar. (detik)

Sumber:  Ayuk Makan
Sumber: http://nurmanali.blogspot.com/