Sabtu, 24 September 2011

Pidato tentang Pemerintahan Indonesia

Jika anda memiliki akun twitter dan anda sedang membukanya, So Please klik link:


Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:





Contoh Teks Naskah Pidato tentang Pemerintahan Indonesia ini kami ini kami sediakan bagi yang membutuhkan contoh naskah pidato yang berkenaan dengan pemerintah Indonesia. Setelah beberapa lama mempersiapkan teks nya akhirnya pidato ini selesai.
-----------------------

Pemerintah Ku Sayangilah Rakyatmu

Assalamu’alaikum...
Selamat pagi Bapak Ibu guru dan teman-teman sekalian. Pada kesempatan kali ini saya hendak menyampaikan pidato mengenai pemerintahan Indonesia di masa sekarang ini.

Sebagimana kita ketahui bahwa bangsa Indonesia sudah mengalami kekacauan luar biasa semenjak tergulingnya sang penguasa yang telah berkuasa selama 32 tahun. Semenjak dari sanalah dengung reformasi terus bergema. Awalnya degungan reformasi terkesan indah seperti kicauan burung namun dengan berlalunya waktu maka degungan tersebut sudah menjadi dengungan lebah yang menggangggu.

Sistem demokrasi yang di dambakan melahirkan banyak sekali kekacauan dan celah untuk menggerakan masa seakan-akan menunjukkkan kedemokrasian. Demokrasi Indonesia sudah bablas menjadi anarkisme yang dibenarkan. Dengan demokrasi, rakyat dapat dengan terbuka menyampaikan aspirasinya, namun jika mereka mulai agresif apakah tindakan yang harus dilakukan? Tidak ada, karena jika ada maka akan menjadi asupan gizi berlebih bagi media masa bukan? Lalu demokrasi akan dikatakan tidak demokrasi lagi. Memang media masa berperan penting dalam hal ini. Namun terkadang banyak sekali pihak yang tebang pilih dan memenangkan satu sisi dibandingkan dengan membuka kebenarannya.

Kelemahan demokrasi di Indonesia adalah Jika tidak memakan korban maka tidak masalah. Tindakan pencegahan tidak ada dalam agenda mereka yang ada adalah Tindak lanjut perkara. Hal ini seakan-akan membiarkan kejadian buruk terjadi untuk dijadikan bukti. Kejam memang namun demikianlah yang di rasakan rakyat Indonesia. Demokrasi yang diajarkan di Indonesia seakan-akan jika berhasil menggerakkan masa maka apa yang di katakan benar bisa menjadi salah. Dalam hal ini acuan demokrasi adalah people’s power dalam bentuk seberapa hebat mereka dapat menciiptakan kekacauan. Akibatnya sering sekali kita mendengar kata provokator. Jika gerak demokrasi bergantung kepada provokator maka sebenarnya para demonstran tidak mengerti apa yang mereka teriakan, melainkan mereka hanya ‘mengekor saja’. Tindakan ‘mengekor’ ini yang biasanya ada urusannya dengan KKN.

Pernahkah terlintas di benak kalian bahwa sebenarnya rakyat Indonesia yang pada umumnya berada di bayang-bayang kemiskinan mengerti akan demokrasi atau tidak. Menurut pendapat saya, bagi mereka yang terpenting adalah terpenuhinya kebutuhan mereka sehari-hari. Banyak tindakan-tindakan agresif yang mereka lakukan hanyalah untuk mengisi perut semata. Mereka rela menjadi antek dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab hanya untuk sembako dan keamanan tempat tinggal mereka. Mereka rela berkorban nyawa asalkan kebutuhan keluarga mereka terpenuhi. Jika hal ini menjadi tolak ukur demokrasi maka Indonesia sudah menjadi Negara mafia.

Rakyat Indonesia sangatlah tidak bodoh. Jika mereka bodoh sangatlah mustahil bangsa Indonesia bisa memiliki hasil melimpah dari sumber daya alam berupa pangan ataupun mineral. Banyak sekali orang Indonesia terpelajar dan berhasil di luar negara Indonesia. Mereka mampu menjadi yang terbaik bahkan sangat di percaya oleh pihak asing. Namun banyak juga penduduk Indonesia yang menjadi budak di luar Indonesia. Bagi banyak negara sepeninggal Bapak Pembangunan, macan asia sudah ompong dan sakit tenggorokan. Akibatnya di mata bangsa lain, warga Indonesia tidak ada artinya. Jika demikian apakah hasil dari Demokrasi yang diteriakan selama kurang lebih sepuluh tahun ini? Pihak yang bersalah adalah pihak yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Kepentingan pribadi yang merajalela telah menjadikan Negara ini semakin kacau dan tidak terkendali. Mereka-mereka yang melekat pada KKN berlindung di bawah bendera demokrasi. Tragis bukan?

Demokrasi yang kita miliki sudah tidak efisien lagi. Rakyat semakin-hari semakin tidak ada artinya. Demokrasi yang kita miliki menghasilkan birokrasi yang lebih panjang dari kereta yang mengangkut bahan bakar untuk keperluan Jawa-Bali. Hal ini sangat miris ketika terjadi dalam penanganan bencana alam. Banyak sekali bantuan bencana alam yang dapat digunakan dengan segera menjadi tak berguna bahkan rusak hanya karena birokrasi yang berkepanjangan. Pernahkah anda perhatikan, mengapa banyak sekali lembaga non pemerintah yang turun tangan dalam penanganan bencana alam? Bahkan banyak bantuan dari Negara lain yang langsung menggunakan alat transportasinya pribadi untuk memberikan bantuan di tempat kejadian, mengapa mereka melakukannya? Karena mereka sadar akan kelemahan sistem bantuan di Indonesia.

Celakanya sistem ini merajarela di bidang kesehatan. Pelayanan kesehatan bagi rakyat miskin lebih memusingkan dibandingkan dengan labirin. Birokrasi yang diterapkan pemerintah membuat rakyat miskin yang menderita penyakit tertentu harus bersabar dan menunggu giliran untuk ‘ditolong’. Terkadang yang Maha Kuasa datang ‘menolong’ terlebih dahulu sebelum pemerintah mengulurkan tangan. Demi ketransparanan dalam hal dana seringkali mereka yang membutuhkan pertolongan malah diacuhkan sedangkan mereka yang sebenarnya tidak membutuhkan pertolongan malahan di dahulukan. Sekali lagi bendera KKN berkibar di atas demokrasi.

Memang Pekerjaan Pemerintah sangatlah banyak dan sangat sulit. Hal ini dikarenakan oleh borok dan jaringan kanker yang sudah menggerogoti sistem dan juga penjabat pemerintahan Indonesia. Perlu di acungi jempol para pejabat yang berani membela kepentingan rakyat walaupun keluarganya sendiri yang menjadi ancaman. Dalam demokrasi terutama utamakanlah sistem yang sangat efisien bagi rakyat dahulu. Jangan menggunakan uang dalam membela rakyat miskin, gunakanlah barang-barang nyata dan bagikanlah dengan transparan. Hal ini dapat di lakukan juga dengan bantuan media masa. Jika rakyat sejahtera, hal-hal yang lain dapat segera di atur. Jangan biarkan masyarakat menganggur, buatlah mereka bekerja baik di sektor informal maupun formal. Jangan mempersulit mereka-mereka yang hendak membuat usaha kecil.

Kesejahteraan rakyat membuat demokrasi yang sesungguhnya di Indonesia baru bisa di jalankan. Rakyat dapat dengan merata memperoleh pendidikan bermutu yang tidak berpihak. Mereka dapat dengan terbuka memajukan sistem ekonomi Indonesia yang otomatis membuat stabil keamanan Negara dan iklim investasi manjadi berkembang dan baik pula.
Sekian Pidato dari saya. Selamat pagi. Wassalam.

--------------------------------------------
Pidato tentang pemerintahan Indonesia yang berjudul Pemerintah Ku Sayangilah Rakyatmu diatas adalah jawaban atas kebutuhan contoh teks naskah pidato tentang pemerintah oleh pembaca kami.
Sumber: http://nurmanali.blogspot.com/

1 komentar:

  1. Terima kasih gan informasi tentang Pidatonya. isinya sangat menarik dan fuul ide2 kreatif. mudah2an saya bisa berkunjung laki ke blog ini.

    BalasHapus