Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:
A. Landasan Teori
Hampir setiap hari kita memanfaatkan perubahan energi. Hamper setiap reaksi kimia selalu melibatkan energi, baik melepaskan maupun menyerap energi misalnya anada melakukan perubahan kimia dalam suatu wadah tersekat sehingga kalor tidak dapat keluar masuk dari sitem. Energi potensial produk lebih dari pada energi potensial rekatan sehinga ketika tejadi reaksi, terjadi penururn energi potensial. Energi tidak dapat hilang begitu saja.
Karena energi totoal(energi kinetic+ energi otensial) harus selalu konstan. Oleh karean itu, jika energi potensial turun, energi kinetic naik. Dengan kata lain, energi potensial diubah menjadi energi kinetic. Penambahan energi kinetic itu dapat diamati sebagai kenaikan sushu campuran reaksi. Campuran reaksi menjadi panas.hal ini sesuai dengan hokum kekekalan energi.
Bila perubahan terjadi pada sebuah system maka dikatakan system bergerak dari kedaan satu ke keadaan yang lain. Bila system di isolasi dari lingkungan sihenggan tidak ada panas yang dapat mengalir maka perubahan yang terjadi didlam system adalah perubahan adiabatic. Selama ada perubahan adiabatic maka suhu dari system akan menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik sedangkan bila reaksinya endotermik akan turun.
Bila system tidak di isolasi dari lingkungan maka panas akan mengalir antara keduanya. Maka bila terjadi reaksi suhu dari system dapat dibuat tetap, perubahn yang tejadi pada temperature tetap dinamakan perubahan isotermik, telah dikatakan bila tejadi raeaksi eksotermik atau endotemik maka pada zat-zat kimia yang telibat akan terjadi perubahan energi potensial. Panas reaksi yang kita ukur akan sama dengan perubahan energi potensial ini.
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas kimia 250 ml
2. Pipet ukur
3. Bola hisap
4. Thermometer
Bahan:
1. Aquadest
2. CaCl2
C. Cara Kerja
1. Menimbang larutan CaCl2 1-15 ml.
2. Mengukur aquadest sebanyak 10 ml.
3. Mengukur suhu awal aquadest .
4. Mencampurkan CaCl2 1 gr kedalam aquadest.
5. Mengukur suhu sebelum dicampur CaCl2.
6. Mengukur suhu setelah dicampur CaCl2.
7. Mengamati perubahan suhu.
D. Hasil pengamatan
Gambar
Analisis
Aquadest diukur terlebih dulu dengan thermometer kemudian aquadest tersebut dicampur dengan CaCl2 dan diukur kembali dengan thermometer sehingga sihunya berubah dari 20 ◦c menjadi 25 ◦c sehingga kenaikan suhunya 5 ◦c.
E. Pembahasan
Mula-mula aquadest diambil 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia dan suhunya diukur, seterlah itu kemudian dimasukkam CaCl2 ( kalsium korida) setelah diukur suhunya ternyata suhunya meningkat . Ini dipengaruhui oleh pereasksi termasuk reaski eksotermik. Reaksi kimia tidak tersekat dengan lingkungannya.
Jika menghsilkan panas, campuaran reaksi membebaskan energi. Setiap perubahn yang membebasakan energi kelingkungannya disebut reaksi eksoterm. Jadi, jika terjadi reaksi eksoterm suhu campuaran reaksi akan naik dan energi potensial bahan kimia yang terlibat berkurang.
Perubahan kimia terjadi dengan menaikkan energi potensial zat zat yang terlibat.jika hal itu terjadi penurunan energi kinetic atau penurunan suhu. Jika campuaran reaksi tidak tesekat, kalor dari lingkungan masuk kedalam system. Reaski seperti itu disebut endoterm.
F. Kesimpulan
Jadi, system merupakan dari alam semesta yang sedang kita bicarakan misalnya sitemm itu merupakan reaski yang tejadi pada gelas kimia. Diluar sistem disebut lingkungan
1. CaCl2 mempengaruhi suhu aquadest.
2. Teerjadi reaksi eksotemik.
sumber : http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/reaksi-eksotermik.html
terima kasih informasinya gan;;....
BalasHapussemoga bermenfaat.