Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Topik Percobaan : Hukum Ohm
B. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan naik statis maupun dinamis, dan kemagnetan dalam bebagai penyelesaian dan masalah dalam berbagai produk teknologi.
C. Kompetensi Dasar : Merangkai alat ukur listrik, menggunakannya secara baik dan benar dalam rangkaian listrik.
D. Tujuan Percobaan : Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.
E. Landasan Teori
Arus Listrik:
adalah mengalirnya electron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah electron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. 1 ampere arus adalah mengalirnya electron sebanyak 6,28x1016 atau sama dengan 1 Coulumb per detik meliwati suatu penampang konduktor.
i = q/t [ ampere ]
Kuat Arus Listrik.
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu. Difinisi : Amper adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik. Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu.
Q = i x t
Q = banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
i = kuat arus dalam satuan ampere
t = waktu dalam satuan detik
HUKUM OHM.
Pada suatu rangkaian tertutup :
Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/R
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan :
Ampere meter 1 buah
Voltmeter 1 buah
Baterai 4 buah
Saklar 1 buah
Rhesatt 0-100 ohm 1 buah
2 kawat yang berbeda jenis 1 buah
Kabel – kabel penghubung 1 -2 meter
Bola lampu
B. Langkah kerja :
1. Rangkaikan alat seperti gambar dibawah :
2. Hubungkan saklar, atur kedudukan rheostat kemudian baca penunjukan jarum ampere meter dan volt meter. Lakukan 5 kali dengan cara mengubah kedudukan rheostat. Masukkan harga I dan V .
3. Gantilah baterai mulau dari 1 hingga 4 baterai.
4. Tulislah hasil pengamatan pada table.
C. Hasil Pengamatan :
(a) Percobaan Kuat arus (I)
(b) Amperemeter Tegangan (V)
(c) Volt Hambatan (Ohm)
(a)/ (b)/ (c)
0,2 A /1 V /5 Ohm
0,28 A/ 2,4 V /8,6 Ohm
0,33 A /3,1 V /9,4 Ohm
0,46 A /5,2 V/ 11,3 Ohm
Pengolahan Data :
Untuk penunjukan I atau V maka rumus yang digunakan adalah
Hasil Pengurai = Skala yang dibagi / Skala Maks x BU
Besaran yang ditunjukkan oleh V/I disebut hambatan listrik (R). Pernyataan ini dikenal dengan HUKUM OHM. Dengan rumus :
V = IR dan R = V/I
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Semakin banyak baterai yang digunakan semakin tinggi hambatan kawat, dan semakin terang cahaya lampu, begitupula sebaliknya apabila baterai semakin sedikit maka hambatan kawat semakin besar dan semakin redup nyala lampu.
Terima kasih , telah membaca laporan saya ini. Ada baiknya mencantumkan nama blog saya ini sebagai sumber referensi. Untuk download materi ini, klik ini Materi Hkm Ohm
terima kasih banyak atas infonya mas....
BalasHapussemoga bermenfaat.