Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Topik Percobaan : Kecepatan dan Percepatan
B. Standar Kompetensi : Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak lurus berubah beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
C. Tujuan Percobaan : Mengetahui cara menentukan percepatan dan kecepatan selama waktu tertentu.
D. Landasan Teori
Gerak dengan percepatan konstan
Bila percepatan partikel konstan ~a, kecepatan partikel dapat ditentukan dari
integrasi persamaan berikut ini
dv = adt
yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan kecepatan v(0) kesaat terakhir t dengan kecepatan v(t)
v(t) = v(0) + a(t)
Dari persamaan ini,dengan memakai definisi kecepatan sebagai derivative posisi terhadap waktu, diperoleh sebagai berikutdr = v(0)dt + a(t-0)dt
Yang bila diintegralkan dari saat awal t0 dengan posisi r(0) kesaat terakhir t dengan posisi r(t) diperoleh :
r (t) = r(0) + v(0) t + 1/2 at.t
Grafik posisi sebagai fungsi dari waktu berbentuk grafik kuadratis (parabolik), dengan gradien grafik sama dengan besar kecepatan partikel pada saat tertentu. Sedangkan grafik kecepatan sebagai fungsi waktu berbentuk garis lurus dengan gradien grafiknya sama dengan besar percepatan partikel.
Dengan meninjau gerak satu dimensi, dapat juga dituliskan
a = v dv/dr
Atau dapat dilukiskan
vdv = adr
Dan bila diintegralkan dari posisi dan kecepatan awal r(0) dan v(0) ke posisi dan kecepatan akhir r(t) dan v(t) maka diperoleh :
Hasilnya, v(t)2 = v(0)2 + 2a (r(t) - r(0))
Sebagai contoh gerak dengan percepatan konstan adalah gerak partikel jatuh bebas di dekat permukaan bumi. Dapat ditunjukkan bahwa untuk ketinggian yang tidak terlalu jauh dari permukaan bumi, percepatan gravitasi g yang dialami sebuah benda yang jatuh bebas, bernilai konstan. Dalam kasus benda jatuh bebas, bila arah positif dipilih ke arah atas, maka percepatan benda a = -g (ke bawah).
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Alat dan Bahan :
Rel presesi 2 buah
Penyambung rel 1 buah
Kaki Rel 2 buah
Kereta dinamika 1 buah
Balok bertingkat 1 buah
Stopwarch 1 buah
Tumpakan penjepit 1 buah
Meja Optik 1 buah
Penggaris 1 buah
B. Langkah kerja :
1. Sambung rel presesi dengan penyambung rel dan pasang pula kaku rel pada kedua ujung rel.
2. Letakkan rel yang terpasang pada tingkat tertinggi dari balok bertingkat.
3. Letakkan kereta pada kedudukan yang tertinggi diatas rel.
4. Pada jarak 20 cm dari kereta letakkan meja optic.
5. Ukur waktu dari pelepasan kereta sampai dengan mulai nampak dibelakang meja optik.
6. Ulangi langkah 3-5 untuk memperoleh kecepatan rata-rata.
7. Lakukan langkah 3-6 dengan mengubah jarak meja optic dari kereta menjadi 40 cm , 60 cm dan 80 cm.
C. Hasil Pengamatan :
Jarak 0,2 m | 0,4 m | 0,6 m | 0,8 m
Waktu t1 = 0,7 s | t2 = 1,1 s | t3 = 1,5 s | t4 = 1,9 s
Kecepatan v1 = 0,28 m/s | v2 = 0,36 m/s | v3 = 0,4 m/s | v4 = 0,42 m/s
Percepatan 0,2 m/s2 | 0,15 m/s2 | 0,11 m/s2
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kecepatan terhadap waktu adalah sebanding , semakin tinggi kecepatan , maka waktu akan semakin tinggi begitupula sebaliknya.
makasih banyak atas infonya boss...
BalasHapussemoga bermenfaat.