Kamis, 13 Oktober 2011

John Tyler, Jr (Presiden Amerika Serikat Ke 10)

Jika anda memiliki akun twitter dan anda sedang membukanya, So Please klik link:


Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:




John Tyler, Jr. lahir di Charles City County, Virginia, 29 Maret 1790 – meninggal di Richmond, Virginia, 18 Januari 1862 pada umur 71 tahun. Ia adalah Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat ke-10. Ia menjabat presiden pada 1841-1845. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat. Ia menjadi wakil presiden pertama yang menjadi presiden dalam sejarah Amerika dikarenakan presiden yang sedang menjabat meninggal dunia. Selama menjadi presiden, Tyler banyak memveto proposal penting yang diajukan partainya, karena itulah partainya tidak menyukainya, kabinetnya dijuluki orang sebagai "bencana" dan menjadikan Tyler salah satu presiden yang diletakkan di rangking paling bawah. Pada akhirnya Tyler lebih menunjukkan kesetiaannya pada prinsip- prinsipnya dan negara bagian asalnya dibandingkan dengan negara konfederasi yang ia pimpin sebagai presiden. Walaupun begitu, pada era kepresidenan John Tyler terjadi evolusi penting partai-partai politik.Pada masa Presiden Tyler juga lah ditentukannya tempat sebuah kebijaksanaan domestik dan dimulainya kebjaksanaan baru politik luar negeri di Amerika.

Awal Karir
John Tyler dilahirkan di Charles City County, Virginia. Ayahnya pernah menjadi gubernur negara bagian ini. Lahir pada 29 Maret 1790. Tyler adalah lulusan dari William and Mary College, dan pada usia 19 tahun ia telah diberi hak untuk bekerja sebagai pengacara. Pada usia 21 tahun ia dipilih menjadi anggota DPR negara bagian Virginia hingga tahun 1816 dimana ia diminta untuk mengisi kursi yang kosong di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika. Sewaktu ia menjadi anggota DPR negara bagian Virginia, perang pecah antara Amerika dan Inggris, dan ia ditugaskan ke medan pertempuran untuk memimpin sebuah kompi milisi untuk mempertahankan ibukota negara bagian Virginia yang kala itu diancam oleh tentara Inggris. Pada 1821 John Tyler mengundurkan diri dari dunia politik dan meninggalkan jabatannya sebagai Anggota DPR Amerika.Dua tahun kemudian ia terpilih lagi menjadi anggota DPR negara bagian Virginia, dan berturut-turut menjadi Gubernur Virginia, anggota MPR, pejabat senat Amerika dan kembali menjadi anggota DPR negara bagian Virginia. Sebagai anggota DPR Amerika, John Tyler menentang hampir semua rencana perundang-undangan negara. Sebagai senator, ia mula-mula mendukung walaupun setengah-setengah Andrew Jackson untuk menjadi presiden, tetapi kemudian menentang kebijaksanaan politik Jackson karena ia menganggapnya cenderung pada kelaliman. John Tyler mendukung hak-hak negara bagian dan menentang penafsiran bebas atas konstitusi Amerika. Partai Whig memilihnya menjadi calon wakil presiden karena calon sebelumnya mengundurkan diri, dan partai whig membutuhkan calon yang berasal dari daerah selatan untuk menyeimbangkan pencalonan. Karena Tyler selalu tampil membela kepentingan "bagian selatan" dalam partai Whig, maka ia dinyatakan cocok sebagai calon presiden.

Masa kepresidenan
Pada saat kematian Presiden William Henry Harrison, keputusan pertama John Tyler memiliki dampak besar pada sejarah Amerika selanjutnya. Kala itu masih tidak jelas apakah wakil presiden lalu menjadi presiden atau wakil presiden bertindak menjadi "presiden sementara"Tyler langsung memutuskan bahwa seorang wakil presiden yang menduduki kantor presiden seharusnya menjadi presiden. Ia melakukan sumpah jabatan, menyampaikan pidato inagurasi singkat, dan pindah ke gedung putih. Pada saat itu, dan kemudian banyak kritisi memperdebatkan keputusannya, tetapi kemudian keputusan itu di dukung oleh kongres, dan sejak saat itu wakil presiden di Amerika menjadi presiden Amerika bila presiden yang sedang berkuasa wafat atau mengundurkan diri Pada 1841, dalam usia 51 tahun, ia menjadi presiden Amerika termuda saat itu, sedangkan pendahulunya William Henry Harrison presiden tertua. Presiden John Tyler kuat berpegang teguh pada pendapatnya bila menyangkut tentang kebijakan publik dan penuh tekad kala mengerahkan seluruh wewenang kepresidenannya untuk mencapai tujuan yang ia inginkan. Hanya Presiden Jackson yang mengalahkannya dalam penggunaan hak veto. Keberaniannya dalam usaha menggabungkan Texas, apapun motifnya, termasuk luar biasa. Presiden Tyler juga tidak goyah saat mempertahankan cabang eksekutif agar tetap berdiri sendiri, bertentangan dengan keinginan partai whig yang ingin menjadikan cabang eksekutif berada dibawah pada kongres.

Tyler meninggalkan Washington D.C. pada saat ia James Polk sedang diinagurasi. Ia tetap berpendapat bahwa ia telah melakukan yang terbaik bagi negaranya. Pada 1852 Tyler dengan senang hati menerima pemilihannya untuk duduk dalam keanggotaan Partai Demokrat. Setelah negara bagian yang pertama, yakni South Carolina keluar dari perserikatan (yang merupakan langkah pertama menuju Perang Saudara), Tyler menjadi penasihat sementara, dan pada bulan Juni 1861 ia sangat bangga saat terpilih menjadi Ketua Konvensi Perdamaian. John Tyler menganjurkan agar negara bagian Virginia segera keluar dari perserikatan. Setelah itu ia dipilih menjadi anggota Kongres Sementara negara-negara bagian yang keluar dari perserikatanPada tanggal 18 Januari 1862 ia meninggal di Richmond. Pada akhirnya ia lebih setia kepada prinsip-prinsipnya dan negara bagiannya dari pada negara federasi yang pernah ia pimpin.


Referensi : Wikipedia
Sumber: http://nurmanali.blogspot.com/

1 komentar: