Jumat, 18 November 2011

Biografi Mayjen D.I. Pandjaitan (Pahlawan Revolusi)

Jika anda memiliki akun twitter dan anda sedang membukanya, So Please klik link:


Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:



Mayor Jenderal TNI DI Panjaitan adalah pahlawan revolusi yang berasal dari Tapanuli Sumatera Utara. Beliau lahir di Balige, Tapanuli Sumatera Utara, 19 Juni 1925 dan wafat 1 Oktober 1965 di Lubang Buaya, Jakarta. Beliau satu dari tujuh pahlawan Revolusi yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan G30 S PKI tahun 1965. Setelah wafat, beliau dimakamkan di taman makam pahlawan Kalibata Jakarta.
Mayjen DI Pandjaitan adalah mantan anggota tentara sukarela bentukan Jepang (Gyugun). DI Pandjaitan mengikuti latihan gyugun setelah menyelesaikan pendidikan formal di sekolah menengah atas. Selesai pendidikan beliau ditugaskan di daerah Pekan baru Riau.

Setelah Proklamasi kemerdekaan, D.I Pandjaitan dan kawan-kawan membentuk TKR wilayah Sumatera yang kemudian berubah nama manjadi TNI. D.I Pandjaitan saat itu ditunjuk sebagai komandan Batalyon. Tahun 1948, D.I Pandjaitan di angkat menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukit Tinggi. Setelah itu ia diangkat sebagai kepala staf umum IV Komandemen Tentara Sumatera Utara yang bertugas menangani masalah suplai dan perbekalan.

Sejak itu D.I Pandjaitan sering menduduki jabatan yang berkaitan dengan perbekalan dan suplai. Di antaranya Pemimpin Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat RI (PDRI), sampai jabatan terakhirnya sebagai Asisten IV Men/Pangad. Beliau juga pernah menjadi kepala staf operasi tentara terotorium (T & T) I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan. Selanjutnya pindah ke Palembang sebagai kepala staf operasi tentara terotorium (T & T) II/Sriwijaya, Menjadi atase militer RI di Bonn Jerman juga pernah di pegangnya.

Pendidikan militer lain yang pernah diikutinya adalah kursus kilat atase (Milat) dan Associated Command and General Staff College di Amerika Serikat. Kebencian PKI terhadapnya bermula dari keberhasilan Pandjaitan membongkar rahasia pengiriman senjata dari Cina untuk PKI. Senjata-senjata tersebut disembunyikan dalam peti-peti bangunan yang akan digunakan untuk membangun gedung Coference of The New Emerging Force (Conefo).

Senjata-senjata tersebut adalah bagian dari persiapan PKI untuk membentuk angkatan kelima yang terdiri dari buruh dan tani. D.I Pandjaitan adalah salah satu tokoh yang menentang keras pembentukan angkatan kelima sehingga ia menjadi target penculikan dan pembunuhan oleh PKI. Tanggal 1 Oktober dinihari beliau diculik G30 S PKI dan ditemukan sudah meninggal dunia yang jasadnya dimasukkan dalam sumur tua bersama tujuh jenderal lainnya. Untuk menghargai jasa beliau pemerintah memberikan gelar pahlawan revolusi berdasarkan SK presiden RI No 111/KOTI/1965. 
Sumber: kawan Pustaka 
Sumber: http://nurmanali.blogspot.com/

1 komentar:

  1. makasih ya broww postingan blog ini sangat bagus sehingga mudah di pahami oleh pembaca,.

    BalasHapus