Sabtu, 12 Mei 2012

Ilmiah dan Filsafat

Jika anda memiliki akun twitter dan anda sedang membukanya, So Please klik link:


Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:



Bahasa ilmiah penting dalam menyampaikan pandangan kepada orang lain sedangkan Filsafat penting dalam pengembangan pengetahuan yang kita miliki. Jadi bisa disimpulkan, dalam menyampaikan pandangan atau gagasan kita mesti meletakan faktor ilmiah di depan filsafat. Tapi bukan berarti saya mengatakan menyampaikan filsafat tanpa substansi yang ilmiah adalah salah dan tidak penting . Yang saya maksud adalah suatu gagasan akan menjadi lebih baik jika didalamnya terkandung faktor-faktor ilmiah dan filsafat, dan disampaikan dengan cara ilmiah dan filsafat sebagai pendukungnya.


Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika dan statistika.

Bahasa
Bahasa adalah esensi terpenting dalam hal ini .Keunikan manusia sebenarnya bukan terletak pada kemampuan berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasanya. Tanpa bahasa maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dilakukan, tanpa kemampuan berbahasa manusia tidak mungkin mengembangkan kebudayaannya, selanjutnya tidak dapat mengkomunikasikan pengetahuan kepada orang lain. Jika kita berbicara maka hakikat informasi yang kita sampaikan mengandung unsur emotif, demikian jika kita menyampaikan perasaan maka ekspresi itu mengandung unsur informatif. Bahasa mengkomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran, perasaan dan sikap

Logika
Logika adalah masuk akal dan bisa di buktikan
Definisi panjang lebar tentang logika bisa dibaca disini: Logika

Matematika
Matematika adalah formula untuk menghitung dan merumuskan komponen-komponen logika.
Definisi panjang lebar tentang Matematika bisa dibaca disini: Matematika

Statistika
Statistika adalah pengumpulan data yang di perlukan
Definisi panjang lebar tentang Statistika bisa dibaca disini: Statistika

Filsafat mengajarkan untuk rendah hati:
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kapastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui apa yang telah kita ketahui dalam kemestaan yang seakan tak terbatas ini.

Ilmu merupakan pengetahuan yang digumuli sejak di bangku sekolah sampai pada pendidikan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri; Apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu?, Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar?

Karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuan tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi sudut pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya, misalnya Dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral. Selain itu membongkar tempat berpijak secara fundamental, inilah karakteristik yang keua dari berpikir filsafat yaitu mendasar.

Ilmu Pengetahuan dan Moral
Bicara ilmu dan moral akan membawa kita kepada wilayah yang sangat luas ,bahkan tak terbatas, saya sepakat bahwa konsep publik untuk mendamaikan antara ilmu pengetahuan dan moral adalah Agama dan Demokrasi.

Apakah manusia mempunyai penalaran tinggi, lalu makin berbudi, sebab moral mereka dilandasi oleh anlisis yang hakiki, atau sebaliknya makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta?. Masalah moral berkaitan dengan metafisika keilmuan, maka dalam tahap manipulasi ini masalah moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan ilmiah.

Ontologi diartikan sebagai pengkajian mengenai hakikat realitas dari objek yang di telaah dalam membuahkan pengetahuan, aksiologi diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Sokrates minum racun, John Huss dibakar sebagai contoh betapa ilmuan memiliki landasan moral, jika tidak ilmuan sangat mudah tergelincir dalam prostitusi intelektual.

Harapan pada Demokrasi dan Agama
- Tegaknya hukum di masyarakat
- Diakuinya HAM oleh setiap anggota masyarakat
- Badan kehakiman yg bebas dan tdk memilih
- Kebebasan mengemukakan pendapat, berserikat, dan beroposisi.
- Hak individu terjamin secara konstitusional
- Keputusan bersama akan memiliki kadar ketepatan dan kebenaran yg lebih menjamin
- Dukungan pemerintah pada penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan seluas-luasnya .
Sumber: http://nurmanali.blogspot.com/

1 komentar:

  1. postingan blog ini sesuai dengan isi yang di sajikan nya. aku baru menemukan informasi yang semenarik dalam blog ini. terima kasih ya gan informasinya.

    BalasHapus